Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono beserta jajarannya berfoto bareng Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad, para ulama, ustadz, serta pengurus Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak di Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (20/01/2023).* [Foto: SKR/MCU]


ar-riyadh.com – Tidak perlu berkecil hati. Justru belajar di pesantren adalah keberuntungan dan modal awal kesuksesan yang lebih besar di masa depan nanti.

Hal itu dikatakan oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana TNI Yudo Margono ketika bersilaturahim ke Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak di sela kunjungan kerja ke Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (20/01/2023).

Dalam acara silaturahim yang digelar usai shalat Jumat berjamaah di Masjid Ar-Riyadh, Gunung Tembak, Balikpapan itu, Laksamana TNI Yudo lalu memberi nasihat pentingnya menjaga keikhlasan dan belajar dengan tekun.

Menurutnya, faktor kesukesan hidup bukanlah semata ditentukan oleh materi yang berlimpah. Panglima TNI sendiri yang mengaku dirinya bukanlah berasal dari keluarga kaya.

“Saya anak tani di Madiun (Jawa Timur) sana. Tapi berbekal keikhlasan dan kerja keras serta kemauan yang tinggi untuk maju mengangkat derajat orang tua, sehingga saya bisa berkarir di militer ini,” ucapnya dengan suara tegas.

Di mata Panglima yang baru saja dilantik oleh Presiden RI tersebut, para santri justru adalah orang-orang yang beruntung. Sebab mereka telah dibekali ilmu agama dan bekal mental ideologi yang sudah tertanam di dalam jiwa santri.

“Kalau TNI diisi oleh pemuda-pemuda dari pesantren, saya yakin yang akhlak karimahnya saya yakin dari akhlak dan jiwanya pasti memiliki mental yang kuat,” ungkapnya.

Untuk itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) tersebut tidak ragu mengajak para santri untuk ikut serta berperan aktif mengisi kemerdekaan dan membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia.

“Adik-adik, karena saya TNI saya juga mengajak adik-adik untuk bergabung di TNI. Bisa Perwira, Bintara, Tamtama, Taruna Akabri,” ucapnya sambil menyebut beberapa jalur seleksi masuk menjadi seorang prajurit tentara.

Di akhir sambutan, Panglima TNI juga mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada para kiai yang telah bersinergi dengan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 lalu hingga tuntas beberapa waktu lalu.

“Ini berkat gotong royong pesantren ikut bersama mensukseskan program menuntaskan Covid. Terima kasih kepada kiai dan alim ulama yang telah mendidik generasi ini, generasi pelanjut yang akan mengisi kemerdekaan dan membawa kemajuan bangsa Indonesia ke arah lebih baik dan lebih sejahtera,” tutupnya.* (Abu Jaulah/MCU) ummulqurahidayatullah.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *