ar-riyadh.com – Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan menggelar acara Silaturahim Kultural Syawalan 1443 H di Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Teritip, Balikpapan.
Acara kultural yang dilakukan setiap tahun setelah bulan suci Ramadhan ini dibuka oleh Ustadz Hasyim HS, Ketua Dewan Pembina Hidayatullah Ummulqura Balikpapan, Sabtu, 13 Syawal 1442 H (14/05/2022).
Acara bertema ‘Berkah Ramadhan Teguhkan Ukhuwah, Jati Diri, dan Perjuangan’ ini dihadiri oleh Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad, jajaran pengurus YPPH Balikpapan, dan bapak-bapak pembimbing Hidayatullah Ummulqura.
Di depan para kader Hidayatullah yang hadir secara langsung dari berbagai penjuru Indonesia, Ustadz Hasyim mengungkapkan, acara ini adalah alat yang penting bagi para kader untuk terus mempererat ukhuwah.
“Alhamdulillah… Kita-kita semua dikumpulkan di masjid ini dalam rangka berusaha dan berupaya membuat acara ini agar ukhuwah kita semakin terjalin, semakin rapat dan semakin kuat, karena itu merupakan satu-satunya alat yang bisa kita pakai untuk perjalanan jauh ke depan,” ucapnya di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Gunung Tembak.
“Tanpa ukhuwah yang kuat, kita mudah sekali diporak-porandakan, akan mudah diganggu. Agama mudah dilemahkan oleh orang-orang yang kurang baik,” tambahnya.
Ketua YPPH Balikpapan Ustadz Hamzah Akbar dalam sambutannya merasa bersyukur diadakannya acara silaturahim Syawalan ini. Ia menyebutkan, acara kultural ini sangat penting bagi kader karena tanpanya, maka terasa begitu sulit untuk saling bertemu.
“Alhamdulillah kita hadir, baik dari struktural dan kita juga yang lintas kultural semuanya hadir di sini (Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak). Kalau tidak ada acara-acara kegiatan atau acara-acara kultural seperti ini, semua kita terbatasi, ini momentum buat kita,” ucapnya.
Ustadz Hamzah mengungkapkan, dalam acara Syawalan ini tidak ada batasan.
“Acara kita di Gutem (Gunung Tembak) ini tidak ada batasan. Alhamdulillah, karena memang esensi, muatan tema dan acara ini yang kita proyeksikan, jangan sampai gara-gara struktur, ukhuwah kita jadi tidak tersambung, gara-gara sekat-sekat struktur kita jadi renggang,” ucapnya dengan kekhawatiran.
Ustadz Hamzah berharap agar acara kultural selalu dilaksanakan di Gunung Tembak. Sebab, menurutnya hal ini merupakan tolak ukur esensi imamah jamaah dan kekuatan ukhuwah kembali bisa direkatkan.
Pada acara yang berlangsung selama tiga hari itu, seluruh kader yang hadir tidak hanya disuguhkan dengan kenikmatan beribadah dan silaturahim saja. Tapi dihidangkan spirit Ramadhan langsung oleh para pembimbing dan santri senior Hidayatullah.* (MUAS/MCU)