[ILUSTRASI] Petugas membersihkan lantai Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah di Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim, Jumat (19/08/2022).* [Foto: SKR/MCU]
ar-riyadh.com – Banyak jalan menuju Makkah. Kalimat motivasi ini biasa dipakai untuk menggugah semangat dan komitmen di atas jalan kebaikan. Satu ungkapan tentang kegigihan tekad demi mencapai cita-cita dan menggapai sebuah mimpi.
Inilah motivasi Ibu Wati (bukan nama sebenarnya) saat menceritakan pengalaman ruhaninya ketika terpanggil berinfak untuk pembangunan Masjid Ar-Riyadh di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selain sebagai ibu rumah tangga, hari-hari ia berprofesi sebagai tukang pijat. Ia bekerja melayani jasa pijat khusus bagi pelanggan wanita.
“Kalau untuk pijatnya macam-macam, tergantung permintaan pelanggan saja. Ada pijat urut, pijak lulur, pijat totok, dan sauna,” ucapnya.
Ia mengaku tinggal di bilangan jalan poros Balikpapan-Samarinda, tepatnya di kilometer 35. Tak cuma memijat pelanggan di rumah, terkadang ia sampai harus keluar dan keliling untuk melayani pelanggan di beberapa tempat.
“Kadang sampai ke Balikpapan sini, kalau ada pelanggan yang panggil,” ucapnya saat ditemui Media Center di Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan (23/11/2022).
“Naik motor ini juga,” jawabnya sambil menunjuk sepeda motor matic yang dikendarainya.
Terlihat bekas tanah lumpur yang sudah mengering masih menempel di sela velg bannya. “Selama ini keliling pakai ini saja,” ucapnya.
Lalu bagaimana kisah ibu tukang pijat ini berinfaq untuk pembangunan Masjid Ar-Riyadh?
Kisahnya diawali saat melintas di depan Masjid Ar-Riyadh, Gunung Tembak. Saat itu ia mengantar bantuan mushaf al-Qur’an untuk santri penghafal al-Qur’an Usrah Mujaddidah, Madrasah Raadhiyatan Mardhiyyah (RM) Putri.
“Sumbangan mushafnya wakaf untuk almarhum orangtua beliau,” jelas Ustadzah Maftuha, Ketua Program Unggulan Usrah Mujaddidah Madrasah RM Putri.
Entah kenapa, sejak itu tebersit keinginan tukang pijat itu untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Masjid Ar-Riyadh. Satu sisi, ia sadar hanyalah seorang ibu rumah tangga yang berbekal keahlian sebagai tukang pijat saja.
Akhirnya berbagai cara lalu dilakukan. Awalnya, ia memasang status di layar ponselnya. Kiranya, ajakan pijat sambil donasi semen untuk masjid itu menarik para pelanggan terpanggil memakai jasa pijatnya.
“Yuk peminat pijat, bantu saya untuk pembelian semen sebanyak 50 sak guna disalurkan ke Masjid (Ar-Riyadh) Gunung Tembak, dengan cara pijat ke saya, silahkan wa langsung ke 08560606**, list harga ada di status selanjut nya,” terangnya mempromosikan di status WA.
Tak hanya pasang status WA soal “pijat berhadiah surga” tesebut, ia rupanya juga menghubungi nomor ustadzah yang dikenalnya.
“Ibu telepon saya. Minta video riil yang sedang dikerjakan saat ini,” lanjut Maftuha.
Harapannya, video pengerjaan masjid itu lalu diperlihatkan oleh tukang pijat itu kepada para pelanggan jasa pijatnya.
Selanjutnya, ia bertekad untuk terus “bergerilya”. Mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk berinvestasi membangun istana di surga melalui kontribusi pembangunan Masjid Ar-Riyadh.
Alhamdulillah, sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit. Pepatah itu berlaku. Siapa yang bersungguh-sungguh dialah yang mendapatkan.
Rabu (23/11/2022), wanita tukang pijat ini datang kembali dengan wajah sumringah. Tampak sebuah mobil pick up mengiringinya dengan memuat sejumlah sak semen hasil kerja kerasnya selama ini.
“Mohon doanya agar lebih lancar rezeki saya dan bisa lebih banyak lagi sedekah semen, dan supaya para pelanggan saya juga tergerak hatinya untuk ikut menyumbang dana untuk pembelian semen selanjutnya,” demikian bunyi pesannya sambil menitip doa.* (Abu Jaulah/MCU) ummulqurahidayatullah.id