Masjid Ar-Riyadh di Kampus Hidayatullah Ummul Qura Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur


ar-riyadh.com – Bulan suci Ramadhan 1442 Hijriyah/2021 Masehi tidak lama lagi segera tiba. Bulan puasa ini disambut dengan gegap gempita oleh kaum Muslimin se-dunia. Berbagai persiapan pun dilakukan untuk menyongsong bulan mulia ini.

Begitu pula yang dilakukan Pondok Pesantren Hidayatullah Ummul Qura di Gunung Tembak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Pesantren seluas ratusan hektare yang terletak di perbatasan Balikpapan-Kabupaten Kutai Kartanegara ini turut bersiap menyambut bulan Ramadhan.

Di antara persiapan yang dilakukan yaitu dengan menggencarkan kajian-kajian seputar Ramadhan. Kajian tersebut dibawakan sejumlah pemateri (ustadz) pada setiap bakda maghrib secara offline dan disiarkan ke publik secara online via Youtube. Pengurus bahkan telah meluncurkan akun Youtube yaitu “Masjid Ar-Riyadh Gunung Tembak” baru-baru ini.

Sebenarnya, kajian bakda di Masjid Ar-Riyadh rutin dilakukan selama ini dengan membahas sejumlah kitab dengan tema-tema berbeda. Namun, untuk menyambut Ramadhan, mulai bulan ini materi yang dibahas khusus seputar Ramadhan, baik terkait sejarahnya, amalan-amalannya, dan lain-lain.

Selain kajian Ramadhan, Hidayatullah Ummul Qura juga memperkuat peran dan fungsi halaqah. Baru-baru ini, dilakukan penyegaran anggota, ketua, dan murabbi Halaqah Tarbiyah. Halaqah Tarbiyah adalah kelompok kecil berjumlah sekitar 10 orang lebih yang terdiri dari warga Gunung Tembak. Sekitar 300 warga pesantren dibagi ke dalam 21 halaqah.

Lewat halaqah ini, warga rutin melakukan kegiatan setiap hari di Masjid Ar-Riyadh yang dikelola pesantren. Lewat halaqah ini pun berbagai kegiatan pesantren dikoordinasikan, mulai dari ibadah, dakwah, sosial, pendidikan, dan sebagainya.

Ketua YPPH Ummul Qura Hamzah Akbar menilai pentingnya penguatan halaqah ini antara lain karena kampus Gunung Tembak merupakan induk dari seluruh kampus Hidayatullah se-Indonesia.

“Apa yang menjadi penguatan di Gunung Tembak ini tentu saja ditunggu dan dinanti-nantikan oleh segenap warga dan keluarga Hidayatullah yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara,” ujarnya pada acara peluncuran susunan halaqah baru di Masjid Ar-Riyadh, Sabtu (13/03/2021) bakda subuh.

Ustadz Hamzah menekankan bahwa halaqah merupakan sarana dalam mengejewantahkan “sami’na wa atho’na” yang selama ini menjadi slogan dan praktik populer di Hidayatullah.

Di halaqah, jelasnya, ada ketua yang memobilisasi kegiatan kegiatan jamaai. Ada pula anggota yang memenejnya. Lewat halaqah, umat bisa menyikapi kondisi kenegaraan dan kebangsaan belakangan ini. “Wujud komando adalah bagaimana eksisnya halaqah-halaqah itu,” ujarnya.

Lebih jauh, dengan halaqah, katanya, akan menjadi jawaban terhadap berbagai persoalan bangsa Indonesia saat ini maupun ke depannya. Sementara itu, salah seorang Perintis Hidayatullah Ustadz Hasyim HS dalam sambutannya mendorong jamaah agar memberikan yang terbaik untuk umat lewat keberadaan halaqah.

“Beberapa tahun lalu Bapak Pimpinan (sekarang Pemimpin Umum Hidayatullah, red) pernah mengatakan paling kurang anggota halaqah bisa duduk lima menit-dua menit, paling tidak bisa baca al-Ma’tsurat (bacaan wirid pagi/sore). Itu enggak sampai lima menit itu,” ujarnya.

Halaqah, jelasnya, adalah kelas pembelajaran bagi orang-orang yang waktunya sudah tidak di kelas lagi. Seperti para orang tua yang sudah sibuk, sehingga perlu difasilitasi dalam belajar di antaranya dengan adanya halaqah itu.

Khusus terkait Ramadhan, Ustadz Hasyim, demikian dikenal, mengajak jamaah agar bertekad untuk melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas dalam ber-Ramadhan tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Kita semua berniat mengisi Ramadhan nanti lebih baik dibandingkan Ramadhan-Ramadhan sebelumnya,” ujarnya berpesan.

Pembelajaran Qur’an

Di samping kedua hal di atas, di kampus Gunung Tembak ini juga digencarkan kegiatan pembelajara Al-Qur’an. Teranyar, Lembaga Pendidikan Qur’an (LPQ) Gunung Tembak bersanad kembali membuka kelas pembelajaran Qur’an, kelanjutan dari kelas perdana sebelumnya.

Pembelajaran Qur’an ini berlangsung setiap pekan pada malam Selasa, malam Rabu, dan malam Kamis. Warga dan santri antusiasi mengikuti kelas khusus ini. Dimulai dari bakda isya, pembelajaran di LPQ ini berlangsung dengan sistem talaqqi, yaitu dimana belajar secara langsung berhadapan dengan guru.

Selain mempelajari cara membaca al-Qur’an dengan benar sesuai riwayat dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, di LPQ ini juga ditekankan bagi para santrinya untuk menghafalkan al-Qur’an.* (Media Center Ummul Qura Hidayatullah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *